Napak Tilas
![]() |
Penulis: Fauzie Nur Ramadhan |
Yogyakarta sangat terik
siang itu
Ditemani cahaya
matahari yang siap menyilaukan setiap mata pengunjung Malioboro
Tapi, ada sudut yang
kelabu saat itu
Sudut yang pasti selalu
dimiliki setiap orang
Ada satu penjual lumpia
goreng yang cukup enak di depan Hotel Mutiara
Lumpia goreng isi ayam
itu digoreng hingga garing
Gurih rasanya
Hanya saja jangan
mencemarkan cita rasa itu dengan mengenang masa kelam
Sekitar pukul satu
siang saat itu
Sang barista dengan
cekatan meracik kopi yang sudah dipesan
Campuran espresso,
susu, dan gula
Tidak lupa ditambah es
batu, panasnya menggila. Seperti rasamu
Kopi hitam memang bukan
teman yang baik saat ingin mendayu
Setidaknya begitu bagi
sebagian orang
Jangan menghakimi
seleranya, nikmati saja rasanya
Lagipula, nikmat Tuhan
mana lagi yang kau dustakan?
Rumah memang bukan
hanya sekedar suatu bangunan
Bukan hanya
tentang seberapa megah perabotan dan kasur yang empuk
Rumah hanya lah sebuah
cerita
Rumah hanya lah tempat
di mana kau selalu ingin pulang
Contohnya,
Pelukan ibumu
Teguran ayahmu
Celotehan kakakmu
Betapa bawel adikmu itu
Atau bahkan,
Suasana ketika semua
hal itu terdengar, melebur menjadi satu. Menjadi sebuah syukur.
No comments: