Star Wars: Sebuah Manifestasi Cinta Yang Salah
Tentunya
fans Star Wars di luar sana sudah mengerti mengapa penamaan A New Hope
disertati dengan imbuhan Episode IV, kemudian dilanjutkan dengan Empire Strikes
Back di Episode V dan Return Of The Jedi di Episode VI. Penasaran di mana
Episode I, II dan III nya? The Phantom Menace tayang tahun 1999, dilanjutkan
dengan Attack Of The Clones di tahun 2002 dan Episode III: Revenge Of The Sith
di tahun 2005.
Setelah
dibeli oleh Disney, Star Wars kembali dilanjutkan dengan adanya Episode VII:
The Force Awakens, film spin off
Rogue One di tahun 2016, kemudian The Last Jedi di Episode VIII dan di tahun
2018 ini juga dibuat spin off yang
menceritakan tentang Han Solo, sang pemilik Millenium Falcon, lalu dijadwalkan
Episode IX akan keluar di tahun 2019 dengan judul yang masih dirahasiakan.
Oh iya, penempatan cerita Rogue One di timeline Star Wars terletak di antara
Episode III dan IV, begitu juga Solo: A Star Wars Story. Bingung? Jangan.
Usut
punya usut, ternyata alasan kenapa dimulai dari Episode IV karena di tahun
1977, om Lucas merasa belum ada teknologi yang bisa membuat visualisasi nyata
tentang dunia Star Wars yang ingin dibangunnya, sehingga dimulai dari cerita
yang paling memungkinkan. Walau sih memang banyak yang mengkritik prequel dari
Star Wars itu sendiri, dikarenakan cerita yang dibangun tidak terkesan kuat dan
malah seperti pembenaran dari munculnya salah satu villain paling kuat yang ada di alam semesta, yang disebut-sebut
sebagai Darth Vader.
Sebenarnya
jika ditelisik lebih jauh, di dalam universe Star Wars terdapat serial
animasi, novel dan juga video game yang akan membawa kita lebih dalam memasuki
dunia Star Wars. Seperti serial animasi The Clone Wars yang setting ceritanya
berada di antara Episode II dan III. Ingin tahu siapa murid dari Anakin? Ingin tahu
siapa wanita yang dicintai oleh Obi-Wan? Apakah Darth Maul benar-benar mati
ketika dibelah jadi dua oleh Obi-Wan di Episode I? Serial animasi ini wajib
ditonton.
Anakin Si Budak Cinta
"Midi-chlorians
are a microscopic life form that resides within all living cells,” begitu kata suhu Qui-Gon Jinn. Om
Qui-Gon yang diperankan oleh om Liam Neeson ini adalah seorang Jedi Master yang
mempunyai murid bernama Obi-Wan Kenobi, diperankan si keren Ewan McGregor di
prequel, yang nantinya punya peran besar di dalam drama paling tragis di jagat
raya ini. Singkat cerita Qui-Gon bertemu dengan seorang bocah ingusan yang pintar
dan dipercaya sebagai “Yang Terpilih” setelah Qui-Gon menyadari Anakin bahkan
mempunyai midi-chlorian yang melebihi Master Yoda, dan tidak ada satu Jedi pun
yang memiliki midi-chlorian sebanyak itu. Anakin cilik pun bercita-cita menjadi
seorang Jedi master yang tangguh, bahkan ia berikrar tidak ingin menjadi
masalah. Ya, dia berkata demikian, lihat saja di film The Phantom Menace.
Sayang
seribu sayang, ikrar Anakin untuk tidak menjadi masalah dan ingin menjadi Jedi
master pun pupus. Rasa cintanya yang mendalam terhadap Padme Amidala
(diperankan oleh si cantik Natalie Portman) pun dipertanyakan, setelah
mengalami berbagai mimpi buruk yang isinya adalah Anakin mempunyai visi tentang
kematian wanita pujaannya itu, ia seperti kalang kabut. Tiba-tiba datanglah
ilham yang diberi oleh Palpatine, atau si kakek tua Darth Sidious itu, dengan
ceritanya tentang Darth Plaguies The Wise, yang mana Darth Plaguies dikisahkan
dapat menggunakan the Force untuk memanipulasi midi-chlorian yang dapat
mencegah seseorang dari kematian. Yang kemudian Darth Plaguies mengajarkan
ilmunya kepada muridnya, kemudian muridnya membunuh Darth Plaguies di saat
tidur. Ironi bukan?
Mendengar
kisah tersebut Anakin tentu seperti mendapat harapan untuk menyelamatkan Padme
dari kematian ketika akan melahirkan anaknya. Tapi untuk mempelajari ilmu itu
Anakin tidak bisa belajar dari seorang Jedi, melainkan dari seorang Sith Lord.
Saking cintanya dengan sang kekasih, Anakin pun berpaling ke sisi kegelapan. Mengetahui
hal tersebut Padme pun heboh dan kecewa dengan Anakin, bahkan ketika ingin
mencegah Anakin, ia pun hampir dibuat mati oleh Anakin yang terbuai dalam
amarah. Bodoh sekali kan? Mengaku cinta tapi malah membuat kekasihnya hampir
terbunuh oleh tangannya sendiri.
Kemudian
setelah kejadian itu terjadilah pertarungan lightsaber
yang punya durasi paling lama sepanjang sejarah Star Wars, dan juga
digadang-gadang sebagai pertarungan lightsaber
paling keren, pertarungan antara Anakin dan Obi-Wan selaku guru dari
Anakin, pertarungan yang menyebabkan Anakin kehilangan setengah badannya.
Terciptalah Darth Vader, ketika Anakin ternyata masih hidup dan ditolong oleh
Palpatine. *disertai backsound The Imperial March*.
Bagaimana
nasib Padme? Naas, ia tetap meninggal ketika melahirkan anak kembar yang akan
meneruskan drama Skywalker, yaitu Luke dan Leia. Ramalan tidak dapat dipatahkan
ternyata. Anakin ingin menjaga orang yang dicintainya untuk menghindari
kematian akibat trauma kehilangan ibunya (yang sampai sekarang masih menjadi
misteri siapa bapaknya?), terjerumus ke dalam tipu muslihat, gagal
menyelamatkan kekasihnya, dan berubah menjadi salah satu penjahat yang paling
kejam di semesta, yang kemudian ia merenggut banyak nyawa.
Padahal
jika Anakin memang mengaku cinta dengan Padme, seharusnya Anakin lebih bisa
menahan emosi dan sedikit sabar, serta melaluinya dengan tabah. Bukan kemudian
berpaling menjadi penjahat dan hampir membunuh kekasihnya sendiri. Cinta seperti
apa yang tega memperlakukan kekasihnya seperti itu? Mungkin Anakin memang lemah
iman sehingga ia mudah terhasut oleh kegelapan dan kemudian kalap, hilang arah. Itulah jadinya jika cinta tidak
disertai dengan iman. Mudah emosi, suka marah-marah dan malah merugikan diri
sendiri serta orang lain. Anakin sudah salah dalam memaknai cinta yang
sebenar-benarnya cinta. Anakin sejatinya harus belajar lebih jauh lagi mengenai pemaknaan cinta yang sesungguhnya.
Diktator Berhati Hello Kitty
Idiom “preman
berhati hello kitty” sering kita dengan simpang siur di tengah masyarakat. Entah
muncul dari mana idiom tersebut, tetapi kurang lebih artinya adalah ketika
seseorang di luarnya telihat garang dan menyeramkan, tetapi sebenarnya ia
merupakan seseorang yang baik hati dan berhati lembut. Idiom tersebut cukup
tepat jika disematkan pada Anakin a.k.a Darth Vader. Lihat saja betapa
terkejutnya ia ketika bertemu dengan anaknya Luke si petani, hatinya langsung
terenyuh dan kegarangan Darth Vader seketika hilang. Bahkan dengan tangan
terbuka ia membocorkan rahasia kepada Luke bahwa ia adalah anaknya, yang
kemudian peristiwa itu membuat tangan Luke terpotong. Kehidupan Anakin yang
penuh drama memang, setelah gagal menyelamatkan kekasihnya, kemudian tangan
anaknya sendiri dipotong. Sungguh panutan yang hakiki bagi ayah di luar sana.
Anakin
pun cukup bodoh ketika dijadikan martir oleh Palpatine ketika peristiwa Order
66 diberlakukan, ketika dengan beringas ia membantai younglings atau anak-anak kecil yang sedang belajar untuk menjadi
seorang Jedi. Ya, anakin membantai segerombolan anak, hampir membunuh
kekasihnya, bertarung dengan sahabat dan gurunya sendiri, kemudian ketika
menjadi Darth Vader, ia memotong tangan anak laki-lakinya. Ohya, jangan lupa
ketika ia juga menginterogasi dan memenjarakan Leia, anak perempuannya.
Kepolosannya,
atau mungkin kebodohannya, menjadikan ia sebagai salah satu orang yang berperan
dalam runtuhnya Republik dan terciptanya Kekaisaran yang sangat diktator. Bisa dikatakan
pucuk kepemimpinan memang berada di tangan Palpatine, namun dalam banyak hal
Darth Vader diberikan kepercayaan oleh Palpatine dalam mengurus urusan
pemerintahan, seperti melakukan pembantaian dengan cara menembakkan sinar laser
dari Death Star ke planet Aldeeran, dan juga main asal bunuh prajuritnya
sendiri ketika terjadi kesalahan. Semua perintah yang diberikan harus dilakukan
dan berhasil jika gagal, om Vader akan kecewa dan melakukan santet terhadap
bawahannya, seperti mencekik dari jarak jauh, atau mungkin melempar mereka ke
dinding.
Bahkan
ketika Palpatine terbunuh, Anakin meminta maaf kepada Luke karena sudah
megecewakannya, sungguh seorang diktator yang keji, namun berhati hello kitty. Dan
Star Wars menjadi contoh nyata bagi kita semua, bahwa walau seseorang yang kau
lawan adalah ayahmu sendiri, jangan berhenti memberontak dan mengakkan
keadilan. Kemudian yakinlah bahwa di setiap hati seseorang yang keji, jauh di
dalam lubuk hatinya masih tersimpan sebuah kebaikan, walau itu harus dibayar
mahal.
Tetapi
sepertinya Luke tidak belajar dari apa yang terjadi dengan hidupnya dan juga
apa yang terjadi dengan ayahnya, karena bahkan ia kemudian menciptakan seorang calon Sith Lord baru. Ben Solo, atau dikenal dengan Kylo Ren, anak dari
Leia yang mana merupakan saudari kandung dari Luke Skywalker. Kisah drama keluarga Skywalker yang selanjutnya dimulai dari Episode VII, Ben memang
kemudian dikecewakan oleh Luke, selaku paman dan juga gurunya, dan malah
terinsipirasi juga ingin melanjutkan warisan dari sang kakek, Darth Vader alias
Anakin. Drama keluarga Skywalker masih terus belanjut, setidaknya sampai
Episode IX, dan keseluruhan drama paling heboh di galaksi nun jauh di sana
memang dimulai dari sebuah manisfestasi cinta yang keliru, cinta yang
menggebu-gebu dan kelewat batas.
No comments: