Terjebak Nostalgia
![]() |
Penulis : Wahyu Febrianto |
Terpisah dari ruang sepi lagi
Udara segar masuk dengan cepatnya
Menyeruak masuk dalam rongga dada
Mari kita mulai mengisi hari lagi
Sejak terakhir terjebak di persimpangan jalan itu
Terakhir kalinya kita bertemu
Tak banyak kata yang kita ucapkan
Namun itu bukan perpisahan
Saat itu kita tahu sama tahu
Meskipun kata yang terucap sangatlah kaku
Namun sorot mata kita tidak bisa saling menipu
Bahwa kita memang harus saling membantu
Menarik diri dari lamunan sehabis hujan
Tanpa sadar, kita juga hampir membuat cerita sendu
Hampir saja hati kita tergoyahkan
Karena cerita di masa lalu
Terjebak nostalgia
Mungkin itu kata yang dapat kita simpulkan
Terjebak pengalaman lainnya
Terlalu sulit atau enggan untuk melupakan
Tanpa sadar itu semua membuat kita terhenti
Tidak memiliki kehidupan lain yang lebih bermanfaat
Waktu ini semakin menghimpit raga ini
Sampai akhirnya hampir membuat kita wafat
Kenapa akhirnya kita begitu lemah?
Kenapa kesombongan harus diisi dengan kebohongan?
Bukankah kita tahu bahwa manusia terlahir lemah?
Lalu kenapa kita harus takut dengan tamparan?
Tamparan selalu kita terima
Kenapa kini harus takut?
Di setiap jalan yang kita lalui bersama
Bukankah kita harusnya saling merajut?
Saat ini kita harus berlari
Mengejar ketertinggalan kita
Sudah saatnya harus bangkit lagi
Melanjutkan rencana yang kita sepakati bersama
Memang banyak yang harus kita mainkan
Banyak yang harus kita korbankan
Untuk semua yang kita tinggalkan
Kita hanya bisa berucap, ikhlaskan.
No comments: