Dalam Diam
![]() |
Penulis : Wahyu Febrianto |
Dalam diam, kau melihat orang-orang tertawa
Dalam diam, kau melihat orang-orang saling mencaci
Dalam diam, kau melihat dendam dalam mata
Dalam diam, kau melihat tumpukan senyum palsu tiap hari
Dalam diam
Terjebak bisingnya suara hujan
Dalam diam
Terjebak pedasnya cibiran
Dalam diam, kau memupuk rasa dendam
Memikul rasa tanpa disadari
Rasanya hari selalu malam
Tak nampak munculnya mentari
Dalam diam, rokok mu semakin bertambah
Kopi mu bergelas-gelas
Bibit ini sudah menjadi kecambah
Lalu kapan akan bergegas?
Purwarupa sudah dilihat
Caci maki sudah didapat
Lidah sudah tidak mampu bersilat
Mengapa kau masih ditempat?
Kau pupuk dalam diam mu berlebihan
Kau tumpuk data yang kau rekam
Sampai kapan kau akan bertahan
Bukankah lidahmu sudah keram?
Dalam diam
Tak perlu kau tinggalkan pesan
Dalam diam
Kau mencoba membuang tindakan
Mencoba untuk tidak mengambil jalan pintas
Sudah kau beri makan pongahmu
Kau tahu itu tidak pantas
Karena tidak sesuai dengan nuranimu
Dalam diam
Diam-diam lidahmu kelu
Diam-diam nuranimu rusak
Diam-diam kau tinggalkan aku
No comments: